advertisement
Hingga saat ini, TBC menjadi salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Belum ada satu negara pun yang telah bebas dari TBC. Termasuk juga Indonesia. Bagi anda yang belum tahu tentang penyakit ini, berikut ini kami akan mencoba untuk memberikan beberapa informasi yang akan dibahas lebih dalam mengenai penyebab penyakit yang satu ini sekaligus cara pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan.
Beberapa hal yang menyebabkan seseorang menginap TBC
TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menganggu saluran pernafasan. Penyebab penyakit ini sendiri biasanya adalah bakteri. Bakteri penyebab TBC merupakan bakteri basil yang sangat kuat dan dibutuhkan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini seringkali menginfeksi paru-paru dibandingkan bagian lain dari tubuh manusia.Di Indonesia sendiri, diperkirakan 289 dari per 100 ribu penduduk menderita TBC. Lalu 27 dari 1000 penduduk diperkirakan terancam meninggal karena TBC. Angka penderitanya cenderung tidak stabil setiap tahunnya. Terkadang bisa meningkat. Tetapi tidak jarang juga bisa menurun.
Gejala penyakit TBC sendiri biasanya sepele. Sehingga tidak jarang ada orang yang tidak tahu jika dirinya terkena terserang penyakit ini. Pasien yang telah terserang basil biasanya akan mengalami demam yang tidak terlalu tinggi. Tetapi demam akan berlangsung dalam waktu yang lama. Kemudian disertai dengan keringat pada malam hari.
Gejala berupa demam dan influenza seringkali terjadi dan suka menghilang sendiri. Gejala lainnya yang dialami juga berupa penurunan nafsu makan, berat badan yang menurun, batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan tidak jarang disertai darah, serta perasaan yang tidak enak dan lemah. Tidak jarang penderita TBC juga merasakan sesak nafas dan rasa nyeri pada dada.
Setelah mengetahui penyebab TBC dan gejalanya, penting untuk anda juga mengetahui cara pengobatannya. Biasanya untuk mendiagnosis TBC, maka seorang dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah.
Pengobatan untuk TBC sendiri terbilang panjang. Bisa hingga 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat. Maka dari itu dibutuhkan kedisiplinan pasien jika ia memang benar-benar ingin sembuh dari penyakit ini. Obat-obatan yang digunakan pun terbilang mahal dan keras. Biasanya setelah minum obat selama 2-3 pekan, gejala TBC akan hilang. Tetapi pasien harus tetap rutin kontrol ke dokter dan minum obat.
Pengobatan TBC yang tidak tuntas justru akan menjadi berbahaya. Karena obat-obatan yang biasa digunakan menjadi tidak mempan lagi menghadapi kuman TBC. Sehingga harus digunakan dengan obat-obatan yang lebih mahal dan keras. Pengobatan yang terlalu melibatkan banyak obat bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi pasien.
Simak juga: Cara Mencegah Penyakit TBC
Misalnya seperti nyeri perut, demam tinggi, muntah, gatal-gatal, merah-merah pada kulit, pendengaran menjadi terganggu, rasa panas pada kaki dan tangan, kulit atau mata menjadi kuning, dan lain sebagainya. Untuk mencegah efek samping yang berbahaya, maka pengobatan untuk TBC harus diatur oleh dokter. Pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat serta menghindari kontak dengan penderita TBC aktif.